MENGATASI WRITER’S BLOCK

Resume Pelatihan Menulis ke-9, Oleh: Nurochmah

Pelatihan Belajar Menulis PGRI, pada pertemuan  ke-9, bersama Narasumber Ditta Widya Utami, S.Pd, Gr adalah guru IPA di SMPN 1 Cipeundeuy, Subang, Jawa Barat. Moderator saat ini adalah  Ibu Maesaroh, M.Pd sang Blogger Millenial. Narasumber cantik nan cerdas adalah Sang peraih Penghargaan Bupati Subang (2020),  peraih Penghargaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Subang sebagai guru berprestasi (2021). Prestasi literasinya yang membanggakan hingga karyanya yang mampu menembus Penerbit Mayor, memberikan jejak prestasi  literasi yang baik bagi tanah Subang. Semangat  literasi yang luar biasa memikat hati para pembaca. Dengan tema hari ini yaitu materi “Mengatasi Writer’s Block”  Sebuah materi yang merupakan modal dalam membuat tulisan berkualitas.

Profil lengkapnya bisa dilihat di blog narasumber : https://jendelaipa.edublogs.org/ .

Chanel Youtube narasumber  https://youtu.be/UkRDLmA4dUY

Istilah  yang dipopulerkan pertama kali oleh psikoanalisis Edmund Bergler : writer’s block. Sebelum melajutkan materinya beliau menampilkan tantangan.

Pelajaran  dari guru yang dipraktikkan muridnya.

Aturan main :

1. Saya akan membagikan sebuah foto.

2. Silakan membuat tulisan (boleh cerpen, puisi, dll). Minimal 3 paragraf/bait.

3. Waktu yang diberikan adalah 15 menit.

4. Selama tantangan, grup akan dibuka. Jadi, bagi yang sudah menyelesaikan  tantangan, silakan langsung kirim di grup.

 5. Grup akan dikunci jika waktu tantangan telah habis, kemudian dilanjut    materi.

Beberapa peserta ada yang sudah selesai  menuliskan cerita dengan waktu yang ditentukan, serta mengirimkan tugasnya ke grup menulis. Tapi tidak semua mengirimkan karena batas waktu telah habis. Kata narasumber, Bagaimana Bapak/Ibu? Apakah ada yang sempat merasa tak punya ide menulis? Sudah menulis tapi kemudian kehilangan kata-kata?

Kalau iya, bisa jadi kita sedang terserang writer’s block loh. Alias kebuntuan menulis.

Wikipedia mengartikan writer’s block sebagai keadaan saat penulis kehilangan kemampuan menulis atau tidak menemukan gagasan baru untuk tulisannya. Wikipedia mengartikan writer’s block sebagai keadaan saat penulis kehilangan kemampuan menulis atau tidak menemukan gagasan baru untuk tulisannya. Keadaan ini bisa menimpa penulis pemula maupun profesional. Karena writer’s block umumnya tidak disebabkan oleh masalah komitmen/kompetensi menulis.

Lalu, berapa lama WB bisa terjadi?

Jawabannya tergantung seberapa cepat seorang penulis mampu mengatasi kondisi WB tersebut. Dengan kata lain, WB bisa terjadi dalam hitungan menit, jam, hari, bulan, bahkan bertahun-tahun.

Pertanyaannya, mau sampai kapan kita biarkan WB ini berlangsung?

Agar bisa mengatasi writer’s block, langkah penting yang harus kita lakukan adalah mengetahui penyebabnya.

Dengan mengetahui penyebab, kita bisa lebih fokus mencari solusinya.

Penyebab Writer’S Block adalah :

  1. Mencoba metode / topik baru dalam menulis :
  2. Stress
  3. Lelah fisik/ mental
  4. Terlalu Perfeksionis

Mencoba metode / topik baru dalam menulis : Misal seperti tantangan kita di awal. Bagi penikmat seni wayang atau sejarah, mungkin tidak menemui kesulitan berarti saat harus menulis tentang wayang. Tapi, bagaimana dengan orang-orang yang tak pernah melihat pertunjukan wayang? Tidak tahu tentang tokoh-tokoh dalam wayang? Saya misalnya, pasti akan merasa “kekurangan inspirasi” dalam menulis dengan tema wayang. WB telah menyerang saya. Tapi, jika kemudian kita teguhkan komitmen, lalu mencari bahan bacaan tambahan, maka WB yang terbentuk bisa segera kita hancurkan. Atau seperti yang ditunjukkan Bapak/Ibu dengan berkreasi membuat tulisan. Sing penting ada wayangnya!  It’s great really. Karena itu membuktikan Anda sudah mampu menghancurkan tembok penghalang yang menghalangi Anda untuk menulis.

Misal jika kita terbiasa menulis karya tulis ilmiah. Kemudian diminta membuat puisi. Keduanya tentu memiliki metode penulisan yang berbeda. Bagi yang belum terbiasa, tentu akan mengalami kesulitan saat harus menulisnya. Pada kasus ini, mempelajari teknik dan banyak berlatih menulis merupakan solusi terbaik untuk meminimalkan dampak WB.

Stress, Lelah Fisik/Mental juga bisa menjadi penyebab kita terserang WB. Terlalu memaksakan diri dalam banyak pekerjaan hingga membuat tubuh lelah bisa membuat kita burn out.

Hanya sedikit yang masih mampu menulis dalam keadaan sakit/lelah fisik. Pada kondisi ini, istirahat sejenak tentu menjadi pilihan terbaik.

Terlalu perfeksionis pun bisa menjadi penyebab kita sering terkena WB. Loh kok bisa? Ada pepatah yang mengatakan perfectionism kills creativity. Perfeksionis itu bisa mematikan kreativitas. Saat menulis, orang yang perfeksionis mungkin akan berpikir apakah kalimatnya sudah tepat? Apakah ada kaitan dari paragraf satu ke paragraf lainnya?

Atau, Ketika seseorang pernah sangat populer dengan tulisannya. Misal postingan di blog yang baca hingga ratusan bahkan ribuan. Menerbitkan buku hingga best seller. Nah, yang seperti ini pun bisa jadi terjebak dalam lingkup perfeksionis. Tulisan sebelumnya booming, yang sekarang tentu harus booming juga. Harus laku juga. Harus banyak yang baca juga. Kekhawatiran seperti itu justru bisa membuat WB nempel lebih lama pada kita.

Jika ini terjadi, maka ingatlah kembali alasan awal kita menulis. Tujuan kita menulis. Masa-masa saat kita merintis menjadi seorang penulis.

Beberapa Q and A :

  1. Nama: Yuswandi

Alamat : Lebak Banten

Ada sesuatu yang menarik yg td dikatakan oleh ibu Nara sumber tadi, ibu mengatakan, ” tulisan yg ditulis oleh peserta pelatihan mengenai wayang itu luar biasa seakan telah bisa menghancurkan WB yg penting da kata wayang nya.” tp apabila hal itu terjadi tp ternyata tidak menjadi alur cerita yang baik bagaimana ?

Kita mungkin sering dengar/membaca bahwa tulisan yang baik itu adalah yang selesai.

Sebagus apa pun diksi yang digunakan. Sekeren apa pun alur yang dibuat. Jika tak selesai? Ya menggantung. Jadi, tulisan yang selesai tentu lebih utama. Adapun tidak sesuai alur dsb, itu urusan tahap berikutnya : editing.

  • Nurochmah

Bojonggede,Bogor

Apakah memang ada kalanya kita alami, cara efektif dan cerdas mengatasi WB yang di alami  Bu Ditta?

Kalau saya biasanya lakukan hobi saya Bu : jalan-jalan

Nggak perlu jauh dan mahal. Keliling naik motor lihat sawah yang terhampar bak permadani bersama suami dan anak saja sudah bisa merefreshkan pikiran dan hati

Hal lainnya, biasanya saya suka baca buku yang ringan-ringan saja. Novel karya Tere Liye misalnya. Blog walking juga bisa. Dan baca-baca materi terkait tema yang akan ditulis.

  • Nama: Omma Babys

Asal   : NTT

Bagaimana cara agar untuk mengatasi WB yg membuat kt malas ketika mulai menulis? apakah ada tips untuk  menghindari WB?

untuk  mengatasi rasa malas menulis, bisa dicoba dengan membuat target atau tantangan. Atau yang lebih menyenangkan, beri reward untuk diri sendiri saat telah selesai menulis.

  •  Nama: Aneng sri mulyani

Kab.Kuningan

Apakah Writer’s Block  yang berkepanjangan dapat berakibat  buruk pada kesehatan ?

Bagaimana cara mengatasi supaya WB tidak terlalu lama dengan banyaknya aktifitas berfikir sehari-hari !

Bagi penulis sejati, tentu saja bisa berakibat buruk pada kesehatan. Ibarat pendaki yang kehilangan kaki. Penulis sejati (ia yang mencurahkan hidupnya dengan menulis, menjadikan menulis sebagai kebiasaan dan kebahagiaan, berbagi inspirasi dan motivasi dengan menulis) tentu akan sedih/stress bila tak bisa menulis. Dalam dunia kesehatan tentu kita bisa sepakat bahwa stres bisa memicu banyak penyakit lainnya. Maag adalah salah satunya.Mengatasi WB agar tidak terlalu lama dengan banyaknya aktivitas berpikir, salah satu yang bisa dicoba adalah gunakan golden Time saat menulis.

Tiap orang punya golden Time masing-masing. Ada yang fokus menulis sebelum tidur. Ada yang bisa fokus menulis saat menjelang matahari terbit.Ada yang selalu mendapat inspirasi jika menulis sambil mendengarkan lagu, ada juga yang harus sepi hingga suara jangkrik pun terdengar.Maka, ketahui golden Time kita, dan menulislah di saat itu untuk menghindari WB.

  • Nama: Lukman

Asal bekasi

Apakah yang paling efektif yang dilakukan untuk menghindari writer’s block dan Adakah yang tiba-tiba kesulitan untuk fokus, atau sampai stres berkelanjutan karena pengaruh writer’s block…mohon pencerahannya.

Pada dasarnya, WB yang menimpa setiap orang akan berbeda. Maka penanganannya pun akan berbeda.Ibarat orang yang sakit jantung. Tak mungkin kita beri obat sakit ginjal, bukan?

Yang lebih tau kelebihan dan kekurangan diri, sesungguhnya adalah diri kita sendiri.

Maka cara paling efektif untuk menghindari WB adalah dengan mengenali diri sendiri. Menemukan titik-titik sumber kebahagiaan sehingga WB akan jauh dari kita.J.K Rowling dan Dee Lestari adalah contoh penulis hebat yang pernah mengalami WB.

  • Nama:Khoirul Anwar

Asal : SMPN 142 Jakbar, Tinggal: Cipadu ,Tangsel

WB itu ibarat virus bagi penulis, selain trik” tadi, adakah vaksin yang lain utk mencegah virus WB itu.

( Cara mencegah WB )

Kalau saya baca dari beberapa artikel dalam/luar negeri, sebetulnya vaksin terbaik untuk WB adalah bahagia.WB adalah sinyal bahwa pikiran kita sedang penat.

Maka cara untuk mencegahnya ya tentu saja jangan sampai penat. Hehe take it easy, make it simple. Berbahagialah.

  • Nama saya IBU Neti Koy dari TTS, NTT

Semua orang ingin jadi orang yang perfeksionis. Dan ini yang sering jadi kendala untuk menghasilkan sesuatu termasuk tulisan. Bagaimana jika tulisan kita tidak teratur, tidak terarah. Apa yang harus kita buat ?

Bu Nety yang berbahagia. Saya kadang kagum pada orang-orang yang perfeksionis. Mereka selalu bisa melampaui batas untuk hal-hal yang positif.Bisa itu karena biasa. Dalam menulis pun sama. Asalkan kita konsisten menulis. Menambah jam terbang kita dalam menulis, dengan sendirinya ketidakteraturan menulis, tulisan yang tanpa arah, dan kesalahan-kesalahan lain akan berkurang.

Mengapa? Karena setiap kita menulis, setidaknya kita akan melakukan self editing. Melakukan refleksi baik sadar/tidak.Dan hal tersebut akan menjadikan kualitas tulisan kita semakin baik.

So, mari menulis . Menulis dan menulis

Kesimpulan yang di dapatkan oleh moderator pada materi malam ini adalah:

Writer’s block adalah kendala umum bagi para penulis, namun ketika komitmen dalam menulis sangat matang, maka kita akan dapat menulis dengan mengalir . Selain itu, me refresh pikiran dengan melakukan aktivitas yang kita sukai, bisa membangkitkan selera menulis dan menepis gejala WB.

Menggunakan golden times adalah langkah mudah dalam menulis, karena dengan begitu ide menulis akan muncul berserak.

4 respons untuk ‘MENGATASI WRITER’S BLOCK

Tinggalkan komentar